Sebenarnya
tidak ada yang istimewa dalam tips perawatan printer atau cara merawat
printer. Namun kalau hal itu kita lakukan dengan benar akan sangat
berpengaruh terhadap kinerja dan usia pakai printer kita.
Berikut ini saya sharing tips perawatan printer atau
cara merawat printer sesuai pengalaman pribadi saya, khususnya Inkjet
printer yaitu yang menggunakan Tinta Cair :
Gunakan printer secara berkala dan teratur.
Jangan membiarkan printer “nganggur” dalam waktu yang cukup lama. Setiap
hari atau dua hari sekali printer harus dipakai untuk mencetak paling
tidak 2 – 3 lembar dan pastikan hasil cetakannya sempurna. Usahakan
cetakan berimbang dalam hal warna. Artinya jangan warna hitam saja
tetapi cetaklah tulisan/gambar yang mengandung unsur warna hitam, merah,
kuning dan biru (warna-warni) sehingga diharapkan seluruh Head bekerja
semua. Hal ini bertujuan menjaga agar tinta pada seluruh Print Head
tidak mengering/menggumpal.
Jangan biarkan Cartridge/Ink Tank kosong dalam waktu cukup lama. Segera isi Cartridge apabila tinta mulai kosong/habis.
Dalam melakukan isi ulang/refile khususnya saat
melepas cartridge, jangan sampai menyentuh pin CMOS (ditandai dengan
gambar telapak tangan yang di silang). Pin tersebut sangat sensitif
(bisa rusak) akibat listrik statis yang berasal dari tubuh kita.
Gunakan merk tinta yang sama saat isi
ulang/refile. Kalaupun berbeda pastikan tinta pada cardtridge telah
benar-benar kosong/habis. Hal ini untuk menghindari adanya reaksi
penggumpalan tinta akibat merk tinta berbeda yang dapat menyumbat
lubang tinta pada Head. Ini yang biasanya sering dilupakan dalam tips
perawatan printer.
Saat mencetak gunakan kertas yang bersih dan
masih “layak” artinya tidak lusuh atau “lungset” karena kertas yang
lusuh dapat menyebabkan macet/berhenti mencetak atau “mbulet” akibat
kertas yang slip pada rol printer. Selain itu kertas yang berdebu dapat
menyebabkan debu nempel ke Head.
Bersihkan printer yang kotor menggunakan kuas
atau lap dengan kain. Khusus bagian dalam gunakan kuas kecil untuk dapat
mencapai sela-sela yang sulit. Saat melakukan pembersihan pastikan
printer dalam keadaan OFF atau Mati total (kabel listrik tercabut).
Gunakan penutup printer supaya terlindung dari
debu. Anda dapat menutupnya rapat dengan kain sehingga masih ada
pertukaran udara. Jangan menggunakan penutup (menutup rapat) dengan
plastik karena udara lembab dapat mempercepat kerusakan printer.
Kalau printer Anda sering digunakan (biasanya
untuk kantor) jangan sering-sering mematikan printer pada setiap habis
ngeprint, biarkan printer tetap menyala. Hal ini untuk meminimalisir
Over Hit Counter pada Limit Counter BIOS. Semua printer memiliki batasan
jumlah mencetak (rata-rata 2000 kali). Setiap kita menyalakan printer
maka Counter akan bertambah (dianggap 1 kali mencetak). Bayangkan kalau
selama jam kerja (misal 8 jam) kita mematikan dan menyalakan printer
sampai 10 kali atau 20 kali. Maka hal tersebut akan mempercepat kita
melakukan RESET Counter pada BIOS printer kita.
Jangan terlalu sering mencetak gambar / tulisan
yang dipertebal atau Fill dengan kepadatan yang tinggi karena akan
memperberat kerja Head yang otomatis akan memperpendek usia Head.
Khusus printer yang pakai Infus, letakkan tangki
tinta infus sejajar (agak rendah sedikit) dengan Catridge. Hal ini
untuk menjaga agar tinta tidak mengalir secara langsung ke catridge pada
saat printer tidak digunakan.
Bersihkan/cuci busa/spon penghisap tinta yang
ada di bagian dalam printer paling tidak 1 tahun sekali atau kalau
dirasa daya hisapnya mulai melemah. Biasanya ditandai dengan tidak
berjalannya proses Cleaning Head atau ada luberan tinta di bagian dalam
printer. Kalau hal tersebut dibiarkan bisa berbahaya bagi rangkaian
elektronik/mekanik printer. Pada beberapa kasus dipakai trik yaitu
dengan mengeluarkan slang yang masuk penghisap dan ditampung pada wadah
tersendiri. Khusus yang no.12 ini kalau anda belum berpengalaman bisa
minta bantuan teknisi.